Kemarin, seorang dosen dari sebuah politeknik di kota Cimahi / Bandung, mampir di NEXT SYSTEM untuk bicara soal pengembangan program robotik di tempatnya mengajar. Dia mengeluhkan dukungan dari yayasan sekolah yang mensyaratkan untuk berprestasi terlebih dahulu, baru dana riset akan dianggarkan.
Lucu juga! Bagaimana mungkin bisa lahir sebuah prestasi, bila tidak ada modal untuk riset? Walaupun mereka sudah paham dan fasih dengan teori robotika, namun dalam implementasinya tetap harus ngoprek (baca: riset), sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
Jadi, yang mereka lakukan adalah merogoh kocek sendiri, melakukan riset, dan setelah ada prestasi, barulah meng-claim-nya kepada yayasan. Mending kalau langsung menorehkan prestasi. Bila tidak?
Namun, keluhan yang seperti ini, bukan cuma dialami oleh ybs. Di tempat lain pun sama. Ada hitung-hitungan Rupiah yang sering kali tidak logis, yang disyaratkan oleh penyandang dana. Bila demikian kenyataannya, kasihan sekali para penggiat ini. Dedikasinya harus habis-habisan. Habis waktu, tenaga dan pikiran. Habis juga isi kantong untuk mendanai riset ๐