Mikrokontroler: Sebuah Catatan Pemula

Di era digital saat ini, keberadaan mikrokontroler dan mikroprosesor sudah menyebar sedemikian dekat dgn kehidupan kita. Kedua, keberadaannya yang semakin mudah dijangkau, baik dari sisi biaya maupun penguasaannya.

Sewaktu kuliah dulu, mikrokontroler belum populer. Waktu itu hanya diperkenalkan mikroprosesor Z80, itupun di tingkat akhir. Jadi, belum sempat ngoprek sudah harus lulus ๐Ÿ™‚

Baru beberapa tahun terakhir menyimak perkembangan mikrokontroler, ternyata perkembangannya memang luar biasa. Perubahannya menggelinding sedemikian cepat, sesaat setelah Intel membebaskan rancangan arsitektur 8051-nya.

Di awal 1980an, untuk bermain mikrokontroler, tidak ada pilihan bahasa pemrograman. Mutlak harus menggunakan assembly. Bahkan waktu programming Z80, yang di-input adalah machine code dalam heksadesimal. Rumit sekali!

Sekarang, ada sejumlah pilihan bahasa pemrograman, yang semuanya menawarkan kemudahan, sehingga semakin banyak orang memasuki dunia kontrol dan otomasi. Untuk pemula, bisa mulai dengan BASIC atau PASCAL yang cukup ramah. Untuk tingkat berikutnya bisa mencoba C. Untuk yang ingin mempertahankan idealisme, bisa tetap bermain di Assembly ๐Ÿ™‚

Modul-modul pendukung pun sangat banyak. Mulai dari sistem minimum sampai asesorisnya. Jadi, untuk memulai, pemula awam tidak perlu menyolder atau hunting komponen, tapi bisa memulainya dgn cara modular seperti mainan LEGO. Yang penting, hasil atau aplikasinya bisa langsung terlihat, tanpa harus jungkir balik membangunnya. Lebih mudah, lebih cepat, hemat usia ๐Ÿ™‚