Ilmu tentang Raspberry PI tersebut disampaikan oleh praktisi elektronika, mikrokontroler, robotika, trainer, dan software developer dari Bandung, Ir. Christianto Tjahyadi. Christianto menyampaikan tentang perkembangan dunia robotika saat ini dan bagaimana Raspberry PI digunakan dalam membuat robot.
Perlu diketahui bahwa Raspberry Pi sendiri adalah sebuah komputer kecil seukuran dengan kartu kredit yang dikembangkan oleh sebuah yayasan bernama Raspberry PI Foundation di Inggris.
“Raspberry PI sebenarnya merupakan mikroprosesor, bukan mikrokontroler. Mikroposesor ini awalnya dikembangkan oleh satu orang di Inggris dengan misi membuat mainan anak-anak yang menarik dan ternyata bisa menarik perhatian seluruh dunia,” ucap Christianto, Kamis (08/05).
Raspberry PI tersebut menggunakan sebuah chip . Uniknya di sini menggunakan satu prosesor tambahan, yakni prosesor graphic (grafis) seperti mesin game. Hanya saja masih seperti gadget keluaran awal karena masih single core (satu inti).
Ia pun mengurai tentang bagaimana cara memprogramnya, yakni dengan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami. Menurutnya, secara de facto, Raspberry PI menyarankan memakai bahasa pemrograman Phyton. Dihadapan para peserta, ia pun menunjukkan bagaimana merakit sebuah robot dengan menggunakan Raspberry PI.
Menurutnya saat ini adalah zaman yang berbeda, dimana dengan waktu yang sempit kita dituntut bisa memunculkan aplikasi yang optimal. “Tuntutan hari ini adalah bisa mendeliver aplikasi tersebut dalam alat bantu yang mudah digunakan, tetapi powerfull sehingga fokus mengembangkan aplikasinya. Ini sangat cocok dengan konteks Raspberry PI,” terang Christianto.
Sebelum menyampaikan materi tersebut, iapun menyampaikan motivasi kepada para peserta. Ia mengingatkan bahwa saat ini kita berada di era yang serba ada, namun persoalannya adalah bagaimana kita memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut. Menurutnya kesempatan datang hanya untuk mereka yang siap, karena itulah ia berpesan selagi masih menjadi mahasiswa, para peserta harus bisa memanfaatkan ranah-ranah yang membawa pengalaman baru.
Sementara itu ketua panitia seminar, Farik Ariyanto mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan wawasan tentang Raspberry PI sebagai pengontrol robot kepada setiap peserta. “Khususnya di Jawa Timur, ilmu tentang Raspberry PI ini belum banyak diketahui karena itu kami menggelar seminar ini,” ucap Farik.
Ia juga berharap setelah mengikuti seminar nasional ini para peserta bisa mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya misalnya untuk pembuatan tugas akhir. Seminar tersebut bukan hanya dihadiri oleh para mahasiswa STIKI saja, namun juga dari kampus lain serta siswa SMA dan SMK di Kota Malang. (cah/yof)