Memilih Mikrokontroler

Saat ini, beragam jenis mikrokontroler (uC) dapat kita jumpai di pasaran. Mulai yang berteknologi 8-bit  hingga 32-bit, bahkan mikrokontroler dengan sejumlah prosesor di dalamnya (Propeller dari
Parallax).

Namun, apapun teknologi dan brand uC yang dipilih, yang penting bisa memenuhi kebutuhan dari aplikasi yang akan dikembangkan. Kita tidak perlu memilih uC yang “canggih” jika ingin membuat pengontrol pompa air. Atau, kurang tepat bila memilih uC yang “sederhana” untuk aplikasi robot yang kompleks serta  memerlukan respons yang cepat. Jadi, perlu mempertimbangkan aspek tepat guna, sehingga hasilnya pun cost-effective 🙂

Dalam diskusi dgn beberapa rekan beberapa waktu lalu, banyak yang mempersoalkan penggunaan mikrokontroler BASIC Stamp karena lambat. Dengan kemampuan mengolah 4000 instruksi per detik (BS2), rasanya tidak “lambat-lambat” amat. Bahkan untuk aplikasi robot sederhana, hasilnya cukup memuaskan.

So, mulailah dari yang sederhana, mudah dan ekonomis; dan segera wujudkan aplikasi pertama Anda. Itu merupakan trigger yang yang akan memicu lahirnya aplikasi-aplikasi berikutnya.

Proyek running LED merupakan aplikasi favorit dari banyak penulis buku mikrokontroler berbahasa Indonesia. Mungkin bisa dicoba juga sebagai aplikasi pertama kita 🙂

Start small. Start now.