Sejumlah divais elektronik sederhana dapat digunakan sebagai “mata” pada robot.
Photoresistor atau sel CdS (cadmium-sulfide)
Sel CdS memiliki resistansi yang nilainya bergantung pada cahaya yang diterimanya. Bila tidak ada cahaya yang mengenainya, resistansi-nya sangat tinggi, sementara ketika dikenai cahaya, nilai resistansi-nya turun. Sel CdS sangat mudah dihubungkan dengan komponen elektronik lainnya, namun yang harus diperhatikan, komponen ini memiliki reaksi yang lambat, tidak dapat “menangkap” lampu kilat lebih dari 20 atau 30 kali per detik.
Photodiode
Merupakan versi dioda dari phototransistor. Satu karakteristik umum dari kebanyakan photodiode adalah, outputnya rendah, bahkan ketika dikenakan cahaya terang. Agar memberikan output yang efektif, biasanya, output photodiode dihubungkan dengan sebuah penguat. Tidak seperti sel CdS, reaksi photodiode sangat cepat, dapat “menangkap” lampu kilat puluhan ribu kali per detik.
Phototransistor
Merupakan photodiode dengan penguatan internal. Kemasannya sama dengan transistor biasa, dengan bagian atas terbuka. Namun ada juga yang berbentuk mirip dengan photodiode. Reaksi phototransistor sedikit lebih rendah dibanding photodiode.