Saat ini, pembelajaran robotik tengah naik daun, khususnya di tataran sekolah dasar dan menengah. Namun, keberadaannya masih sarat dengan gengsi, sehingga sekolah kebanyakan merujuk pada program robotik dari luar negeri, dengan segala konsekuensinya, seperti biaya mahal, kurikulum yang belum tentu pas dengan visi sekolah, dan sebagainya.
Terkait dengan program-program tersebut, umumnya, ada perangkat / produk robot yang dibundel, sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, siswa harus belajar menggunakan produk robot tertentu. Dalam mempelajari robotik memang dibutuhkan perangkat untuk berpraktek. Namun, perangkat robot merupakan alat bantu semata, bukan target pembelajaran.
Namun, secara faktual, harus diakui, banyak pelaksanaan pembelajaran bukan fokus pada pembelajaran robotik sebagai bidang ilmu pengetahuan, namun semata-mata hanya mempelajari produk robot tertentu. Alhasil, siswa pembelajar menjadi terkunci dan tergantung pada alat bantu tersebut. Dan saat diperhadapkan pada robot jenis lain, mereka pun kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Padahal, bila pembelajar sudah memahami robotik sebagaimana mestinya, maka tidak akan mempermasalahkan perangkat robot yang digunakan. Toh, mereka sudah memahami robotik, bukan memahami produk robot tertentu.