CHRISTIANTO Tjahyadi (kanan) menunjukkan cara kerja robot-robotnya di padepokan kawasan Baranangsiang Kota Bandung, Sabtu (14/8). Menurut Chris, Indonesia sebenarnya punya potensi besar untuk mengembangkan dunia robotik ini.* NURYANI/”PR”
Membuat robot ternyata tidak serumit yang dipikirkan banyak orang. Tidak perlu kuliah empat tahun atau pelatihan berbulan-bulan kalau sekadar ingin membuat robot cerdas. Cukup meluangkan waktu tiga hari, siapa pun bisa merakit dan menghasilkan sebuah robot.
Padepokan Robot Next System adalah salah satu tempatnya. Di tempat inilah semua orang yang tertarik dengan robot bisa memperoleh pelatihan bagaimana membuat robot dengan cara yang mudah dan sederhana. “Sebetulnya tidak sulit, dalam tiga hari pun siapa saja bisa membuat robot. Artinya dia bisa membuat program, merakit, sampai akhirnya membangun sebuah robot sesuai dengan keinginan pembuat dan membawa pulang robot tersebut,” kata penggagas padepokan, Christianto Tjahyadi saat ditemui di lokasi pelatihan, Sabtu (14/8).
Menurut Chris, Indonesia sebenarnya punya potensi besar untuk mengembangkan dunia robotik ini. Bahkan, tidak perlu mengimpor robot-robot produksi luar negeri untuk memenuhi kebutuhan robot para pegiat robot termasuk sekolah dan perguruan tinggi. “Sayangnya belum banyak orang yang peduli dan berkonsentrasi di bidang ini. Padahal seperti di sini, saya bisa memproduksi robot-robot dengan bahan lokal. Tidak perlu beli robot lego dari negara lain, kita juga bisa. Harga sudah pasti jauh lebih murah dan yang penting perawatannya mudah. Bandingkan dengan lego yang ketika rusak tidak bisa diapa-apakan lagi, padahal itu investasi,” ujarnya.
Chris menambahkan, pelatihan robotik semacam ini sebenarnya tidak hanya diperuntukkan bagi siswa, guru, dan kalangan akademisi. Para profesional dan orang tua juga bisa mempelajari cara merakit robot. “Ada robotic for kids, for teacher, for parents, dan robotic for family. Bahkan beberapa waktu lalu kami juga sempat melatih para profesional muda di sebuah perusahaan besar. Sebab dengan robot ini kita belajar menyelesaikan masalah, analisis, hingga solusi,” tuturnya.
Salah satu peserta pelatihan dari SMAN 1 Gadingrejo Lampung, Jumiran mengatakan dirinya bersama tiga siswanya sengaja datang ke Bandung untuk belajar lebih banyak mengenai robot.
“Ya mumpung libur juga dan sekalian dalam rangka persiapan menuju Kontes Robot Nasional tingkat SMA Oktober nanti. Pelatihan semacam ini cocok sekali untuk siswa dan saya berharap di sekolah nanti bisa membuka ekskul khusus robotik,” katanya. Salah seorang siswa, Ramadhan Aditya, mengaku sangat senang bisa belajar banyak hal dari pelatihan di Kota Bandung. (Nuryani/”PR”)***