KOTA Bandung tak hanya menjadi trend setter mode dan produk-produk kreatif. Saat ini Bandung mulai dikenal sebagai kota robot.
Tapi jangan salah mengartikan. Bukan berarti di Kota Bandung banyak berkeliaran robot. Hubungan antara Kota Bandung dengan robot, lebih pada keberadaan pusat pelatihan robotik yang ada di kota ini.
Adalah Next System yang menjadikan Kota Bandung menjadi tujuan para guru dan siswa yang ingin belajar tentang robot. Seperti Ramadhan Aditio Kuncoro, siswa kelas XI bersama guru pembimbingnya, Jumiran, S.Pd. dari tim robot SMAN 1 RSBI Gading Rejo Lampung.
Ramadhan dan Jumiran mengikuti pelatihan robotik di Next System yang berlokasi di Kompleks Pertokoan ITC, Jln. Baranangsiang, Kota Bandung. Jauh-jauh ke Kota Bandung, mereka ingin menimba ilmu robotik di Next System.Ramadhan rencananya akan mengikuti olimpiade robotik yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Nasional pada Oktober mendatang. “Dalam kurikulum di sekolah, terutama di pelajaran teknik informasi komputer/TIK tidak ada sama sekali pembelajaran tentang programing aplikasi,” ujar Jumiran tentang anak didiknya.
Di Lampung, ilmu robotik sangat minim, sehingga sulit untuk mengembangkan ilmu robotik di tingkat sekolah.
“Makanya kita jauh-jauh pilih ke Kota Bandung karena di kota ini sudah banyak prestasi yang ditelurkan,” katanya.
Kebiasaan berpikir
Pusat pelatihan robotik Next System merupakan buah dari gagasan Christianto Tjahjadi atau Chris. Next System didirikan atas desakan rekan-rekannya yang meminta bantuan untuk menularkan ilmunya.
Chris sebelumnya dikenal sebagai pembimbing robotik di sekolah di Kota Bandung. “Namun saya tidak puas dan merasa mentok, hanya terbatas pada siswa yang itu-itu saja. Dengan membuka padepokan ini, saya justru lebih tertantang karena bisa banyak memberi ilmu mengenai robot tersebut,” ungkapnya.
Di tempatnya sekarang, terdapat beberapa program pelatihan, seperti robotic for teacher, robotic for student, robotic for kids, dan robotic for family. “Di sini yang dilatih programing aplikasi dari robot tersebut. Tidak hanya buat, tapi diisi dengan program yang diinginkan. Apakah berjalan di atas garis, sensor terhadap cahaya, suara dan lainnya,” katanya.
Di Next System, siswa dikenalkan pada aplikasi dan membuat program sendiri. Ini sangat baik untuk mengasah kemampuan problem solving siswa.
“Tidak kalah pentingnya menciptakan kebiasaan berpikir dengan pola yang rapi,” katanya. (rinny rosliany/”GM”)**
Sumber: H.U. Galamedia