Menjadi orang tua dari anak remaja saat ini, tidaklah mudah. Di satu sisi, orang tua ingin anaknya menjadi yang terbaik di masa depannya, namun di sisi lain, tidak mudah untuk mewujudkannya. Sungguh dilematis.
Dalam acara Parent’s Gathering SMAK 3 Penabur Bandung, 28 Juli 2012, saya diundang untuk memberikan satu ceramah yang intinya adalah, memberikan inspirasi kepada orang tua siswa SMAK 3 Penabur, sekaligus berbagi pengalaman seputar mendidik dan mengarahkan anak remaja – anak usia SMP hingga mahasiswa.
Adapun topik yang saya angkat adalah “Be the Best of Whatever You are!”
Memang tidaklah mudah memberikan pengertian kepada anak remaja, mengingat emosi mereka tengah meledak-ledak. Namun demikian, dengan tarik ulur, mengajak cara berpikir mereka untuk masuk pada rel pengertian yang masuk akal – menurut versi mereka; pencerahan demi pencerahan, bisa dimasukkan.
Sesi ceramah yang berdurasi hampir 2 jam, dan dihadiri oleh hampir 250 orang tua siswa, berlangsung satu arah, karena panitia memang tidak menyediakan slot untuk tanya jawab.
Sebagai orang tua dari anak-anak yang juga tengah pada usia remaja, tentunya kegalauan dari kebanyakan orang tua, juga menjadi kegalauan saya. Namun, setelah sekian lama memotret sebab akibat dari persoalan yang muncul di dunia pendidikan, khususnya di kalangan anak sekolah tingkat SMP / SMA, tentunya bisa ditarik sebuah benang merah. Intinya adalah, mereka adalah individu yang ingin dihargai, karena mereka memiliki potensi / talenta yang dititipkan oleh Tuhan. Untuk itu, perlu dicermati cara yang cocok untuk menggali potensi tersebut sekaligus menariknya keluar, sehingga proses dihargai itu dapat dicapai melalui raihan sejumlah prestasi dalam hidupnya.
Kiranya apa yang disampaikan dapat menjadi berkat bagi rekan-rekan orang tua yang hadir.