Semangat Luar Biasa dalam Belajar Mikrokontroler!

Kurang lebih satu tahun lalu, dalam satu kloter pelatihan mikrokontroler AVR yang saya pimpin, ada satu peserta yang menelepon agar partisipasinya dapat ditunda. Yang menghubungi kantor saat itu adalah istri ybs, dan menyebutkan bahwa suaminya mengidap kanker usus stadium IV, dan kondisinya tengah anfal. Namun, dia sangat bersemangat dan ingin sekali ikut pelatihan mikrokontroler tsb.

Saat menerima kabar tersebut, saya minta staf di kantor untuk menyetujui penundaan partisipasi tersebut. Saya sampaikan, kapan saja kondisinya membaik, silahkan konfirmasi. Saya akan sediakan waktu khusus untuk memberikan pelatihan secara privat kepada ybs., kapan saja!

Saya hanya berpikir, dgn kondisi terkena kanker stadium IV, sangat sulit untuk pulih, walaupun sangat mungkin bila Tuhan berkehendak. Maka dari itu, apapun yang terjadi kemudian, saat beliau mendapat second wind, maka kesempatan itu harus digunakan untuk memuaskan semangat belajarnya.

Kurang lebih dua bulan kemudian, kondisinya sedikit membaik, dan beliau memutuskan untuk segera mengikuti kelas pelatihan. Dengan wajah pucat beliau datang ke kantor, masuk kelas dan ikut pelatihan privat. Saya sangat terkesan dgn semangatnya yang luar biasa! Saat istirahat, beliau sharing betapa sangat sakit ketika anfal, sampai harus disuntik narkotik. Dan dia sudah putus asa dgn tindakan medis modern, karena usus sudah dipotong, kemoterapi dan radioterapi sudah dijalankan beberapa kali, namun hasilnya nihil. Namun, dia tetap semangat untuk mengisi waktu yg masih tersisa. Bahkan, di hari terakhir pelatihan, beliau menyampaikan beberapa impiannya dan akan segera mengaplikasikan pengetahuan baru yg diperolehnya di kelas pelatihan. Satu semangat yang luar biasa di tengah kondisi yang tidak menguntungkan!

Hari ini, di Harian Umum Pikiran Rakyat, ditayangkan iklan duka cita yang memuat foto beliau. Rekan yang penuh semangat telah dipanggil Sang empunya hidup.

Selamat jalan, teman! Semangatmu sangat meng-inspirasi saya dan seluruh rekan di kantor! Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dari Yang Maha Kuasa.